Sunday 26 November 2017

9 Nasihat dalam Kerhidupan


Apabila pada postingan sebelumnya kita telah membaca tentang 10 Nasihat, kali ini ada 9 nasihat yang tentunya bisa kita jadikan untuk bahan instropeksi diri kita dalam bermuamalah.
Berikut adalah 9 nasihat tersebut.


·         Nasihat Ke 1

Dari sebagian ahli hikmah / Aulia’ (Janganlah kamu menyepelekan dosa yang kecil) kerana dengan selalu menjalankannya maka lama kelamaa akan tumbuhlah ia menjadi dosa besar. Bahkan terkadang murka Tuhan itu ada pada dosa yang kecil-kecil.


·         Nasihat ke 2

Dari Nabi SAW : (Tidaklah termasuk dosa kecil apabila dilakukan secara terus menerus) karena dengan dilakukan secara terus menerus, maka akan menjadi besarlah ia. (Dan tidaklah termasuk dosa besar apabila disertai dengan taubat dan istighfar) Yaitu taubat dengan syarat-syaratnya. Karena sesungguhnya taubat dapat menghapus bekas-bekas dosa yang dilakukan meskipun yang dilakukan tersebut dosa besar. Hadits ini diriwayatkan oleh Ad-dailamy dari Ibni Abbas RA.

·         Nasihat ke 3

(Keinginan orang arifiin adalah memujiNya) maksudnya keinginan orang ahli ma’rifat adalah memuji Allah Ta’ala dengan keindahan sifat-sifatnya. (dan keinginan orang-orang zuhud adalah do’a kepadaNya) yaitu permintaan kepaad Allah sekedar hajat kebutuhannya dari du nia dengan segenap hatinya, dimana yang dimaksud do’a adalah meminta dengan merendahkan diri kepadaNya dengan memohon diberi kebaikan kepadanya. (Karena keinginan orang arif/ ahli ma’rifat dari Tuhannya bukanlah pahala ataupun surga) sedangkan keinginan orang zuhud adalah untuk kepentingan dirinya sendiri, yaitu untuk kemanfatan dirinya dari pahala dan surga yang didapatkannya. Maka demikianleh perbedaan orang yang keinginan hatinya mendapatkan bidadarii dan orang yang cita-citanya adalah keterbukaab hatinya.

·         Nasihat ke 4

(diriwayatkan dari sebagian hukama’) yaitu orang yang ahli mengobati jiwa manusia, dan mereka itulah para wali Allah. -(Barang siapa yang menganggap ada pelindung yang lebih utama dari Allah maka sangat sedikitlah ma’rifatnya kepada Allah) Maknanya adalah barang siapa yang menganggap ada penolong yang lebih dekat daripada pertolongan Allah, maka maka sesungguhnya dia belul mengenal Allah. (Danbarang siapa yang menganggap ada musuh yang lebih berbahaya daripada nafsunya sendiri, maka sedikitlah ma’rifatnya/pengetahuannya tentang nafsunya) Artinya adalah brang siapa yang berperasangka ada musuh yang lebih kuat dari pada hawa nafsunya yang selalu mengajak kepada kejahatan, maka sedikitlah ma’rifatnya/pengetahuannya akan hawa nafsunya sendiri.

·         Nassihat ke 5

Dari Abu Bakar Ash-Shiddiq RA. Menafsiri firman Allah Ta’ala, “Sungguh telah nyatalah kerusakan baik di daratan maupun di lautan, maka beliau memberikan tafsirannya (Yang dimaksud Al-Barr/daratan adalah lisan.
Sedangkan yang dimaksud Al-Bahr / lautan adalah hati). Apabila lisan telah rusak dikarenakan mengumpat misalnya, maka akan menangislah diri seseorang / anak cucu adam. Akan tetapi apabila hati yang rusak disebabkan karena riya’ misalnya, maka akan menangislah malaikat. Dan diperumpamakan hati/qalb dengan lautan adalah dikarenkan sangat dalmnya hati itu.

·         Nasihat Ke 6

(Dikatakan, karena syahwat maka seorang raja berubah menjadi hamba sahaya/budak) karena sesungguhnya barang siapa yang mencintai sesuatu maka ia akna menjadi hamba dari sesuatu yang dicintainya. (dan sabar akan membuat seorang hamba sahaya berumab menjadi seorang raja) karena seoang hamba dengan kesabarannya akan memperoleh apa yang ia inginkan. (apakah belum kita ketahui kisah seorang hamba yang mulia putra seorang yang mulia, putera seorang yang mulia Sayyidina Yusuf AS Ash-Shiddiq, putera Ya’qub yang penyabar, putera Ishaq yang penyayang, putera Ibrahim Al-Khalil AS dengan Zulaikha. Sesungguhnya ia zulaikha sangat cinta kepada Sayyidina Yusuf AS dan Sayyidina Yusuf bersabar dengan tipudayanya.

·         Nasihat ke 7

(Beruntunglah orang yang menjadikan akalnya sebagai pemimpin) dengan mengikuti petunjuk akalnya yang sempurna (sedangkan hawa nafsunya menjadi tahanan) (dan celakalah bagi orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai penguasanya, dengan melepaskannya dalam menuruti apa yang di inginkannya, sedangkan akalnya menjadi hambanya yaitu akal tersebut terhalang untuk memikirkan ni’mat Allah dan keagungan ALlah).

·         Nasihat Ke 8

(Barang siapa yang meninggalkan perbuatan dosa, maka akan lembutlah hatinya), maka hati tersebut akan senang menerima nasihat dan ia khusyu’/memperhatikan akan nasihat tersebut. (Barang siapa yang meninggalkan sesuatu yang haram) baik dalam hal makanan, pakaian dan yang lainnya (dan ia memakan sesuatu yang halal maka akan jerniglah pikirannya) didalam bertafakur tentang semua ciptaan Allah yang menjadi petunjuk akan adanya Allah Ta’ala yang menghidupkan segala sesuatu setelah kematiannya demikian pula menjadi petunjuk akan keEsaan Allah dan kekuasaanNya dan ilmuNya. Dan yang demikian ini terjadi apabila ia mempergunakan fikirannya dan melatih akalnya bahwa Allah SubhanaHu Wata’ala yang menciptakan dia dari nuthfah di dalam rahim, kemudian menjadi segumpal darah, kemudian menjadi segumpal daging, kemujdian Allah menjadikan tulang dan daging dan urat syaraf serta menciptakan anggota badan baginya. Kemudian Alah memberinya pendengaran, penglihatan dan semua anggota badan, kemudian Allah memudahkannya keluar sebagai janian dari dalam rahim ibunya, dan memberinya ilham untuk menyusu ibunya, dan Allah menjadikannya pada awwal kejadian dengan tanpa gigi gerigi kemudian Allah menumbuhkan gigi tersebut untuknya, kemudian Allah menanggalkan gigi tersebut pada usia 7 tahun kemudian Allah menumbuhkan kembali gigi tersebut. Kemudian Allah menjadikan keadaan hambanya selalu berubah dari kecil kemudian tumbuh menjadi besar dan dari muda berubah menjadi tua renta dan dari keadaan sehat berubah menjadi sakit. Kemudian Alah menjadikan bagi hambaNya pada setiap hari mengalami tidur dan jaga demikian pula rambutnya dan kuku-kukunya manakala ia tanggal maka akan tumbuh lagi seperti semula.

Demikian pula malam dan siang yang selalu bergantian, apabila hilang yang satu maka akan disusul dengan timbulnya yang lain. Demikian pula dengan adanya matahari, rembulan, bintang-bintang dan awan dan hujan yang semuanya datang dan pergi. Demikian pula bertafakur tentang rembulan yang berkurang pada setiap malamnya, kemudian menjadi purnama, kemudian berkurang kembali. Seperti itu pula pada gerhana matahari dan rembulan ketika hilang cahayanya keudian cahaya itu kembali lagi. Kemudian berfikir tentang bumi yang gersang lagi tandus maka Allah menumbuhkannya dengan berbagai macam tanaman, kemudian Allah menghilangkan lagi tanaman tersebut kemudian menumbuhkannya kembali. Maka kita akan dapat berkesimpulan bahwa Allah Dzat yang mampu berbuat yang sedemikian ini tentu mampu untuk menghidupkan sesuatu yang telah mati. Maka wajib bagi hamba untuk selalu bertafakur pada hal yang demikian sehingga menjadi kuatlah imannya akan hari kebangkitan setelah kematian, dan pula ia mengetahui bahwa Allah pasti membangkitkannya da membalas segala amal perbuatannya. Maka dengan seberapa imannya dari hal yang demikian yang membuat kita bersungguh-sungguh melaksanakan ta’at atau menjauhi ma’siyat.

·         Nasihat Ke 9

Telah diwahyukan kepada sebagian Nabi ( Ta’atlah kepadaKu akan apa yang Aku perintahkan dan janganlah bermaksiyat kepadaku dari apa yang Aku nasehatkan kepadamu). Artinya dari nasihat yang dengannya seorang hamba akan mendapatkan kebaikan dan dengan apa yang dilarang maka seorang hamba akan tehindar dari kerusakan.

Demikainlah Sembilan Nasihat yang bias kita jadikan untuk memperbaiki diri dalam menjalankan aktivitas kehidupan kita sehari-hari.

No comments:

Post a Comment